Rabu, 29 Juni 2011

FF / SUNDAE : Give Me Some !! / 2MIN / 1S

SUNDAE

SUNDAE : Give Me Some !!
Author               : YongKuiLa(Ulzzang xD)
Genre                 : Romance , // Yaoi // OOC
Pairing               : For this 1st series exactly 2MIN
Rating                : just NC-17
Disclaimer          : This Fiction is mine, but the cast are belong to themselves. YongLa©2011
Warning             : Dislike? Non-shipper? Don’t read. Are u a silent reader?? Go away then. Sorry if this fiction so Flat, Many typos, strange, or Odd. Mianhamnidaaaa..
 No Genderswitch!!


Tadi saya sudah nulis cerita yang ceria gitu dapat 9 page, eh buntu T___T





Ketika seseorang bertanya. Apa jenis kelaminmu? Pasti kau akan menjawabnya dengan mantap. Aku lelaki, atau aku perempuan. Namun berbeda halnya dengan Lee Taemin. Jika ia ditanya tentang jenis kelamin, ia akan mengalihkan pembicaraan, bersikap seolah pertanyaan itu tak pernah ada.

Lee taemin, mari kita bahas tentang bagaimana sosok fisik serta outfit yang sering ia kenakan.
Ia manis, lucu, imut, cantik, dada rata, rambut sebahu dengan poni panjang warna blonde, tinggi, langsing, suka pakai kacamata kotak, pantat rata, ceking, celana skinni, sepatu boat sedengkul dengan hak 6 senti, syal hitam selalu melingkar di lehernya. Jadi, dia ini laki-laki atau perempuan???

“Taeminnie~~~ kau mau kemana?” tanya lelaki jangkung dengan gaya yang biasa, jika ia disandingkan dengan style Taemin yang superior, tentu saja ia seperti bersanding dengan menara tinggi.
“Mau ke Bar... Aku pusing dengan mereka !! selalu bertanya apa jenis kelaminku...”
Minho tertawa. “Kenapa tak kau jawab saja?? Toh gampang bilang lelaki atau perempuan...”
“Kau ini gila! Kau kan tau penyakitku,,, aku sendiri saja suka bingung siapa sebenarnya aku ini..”

Yang dimaksud penyakit disini adalah suatu keanehan abnormal, dia seringkali merasa terjebak dalam keadaan dan tubuh lelaki, sedangkan jiwa perempuan tak jarang muncul dalam tubuhnya, membuat Taemin jadi liar terhadap lelaki.

“Fisikmu lelaki, bilang saja lelaki...” Minho turut berjalan di sampingnya, mungkin ingin menemani sahabatnya di Bar.
“Kau tak takut padaku???”
Minho menggeleng. “Haha...seharusnya aku yang tanya, kau tak takut pada playboy sepertiku?”
Taemin mencibir. ‘Siapa dia?’ batinnya menggumam.

Setibanya di Bar Taemin hanya duduk-duduk di pojok ruangan, semetara Minho telah meninggalkannya, berkumpul dengan kawanan gadis yang tertawa kesetanan di meja bar.

“Boleh aku duduk disini?” Tanya seorang Namja kikuk, berusaha duduk dengan punggung yang slalu tertekuk agak  ke depan. Taemin melengos, tak menolak ataupun meng-iya-kan.
“Kau Namja atau Yeoja, eoh?”
“...” Masih membuang muka, menatap lurus menembus kaca yang berembun.
“Aku tanya, kau ini lelaki atau perempuan.. tuli ya? Sssshh...”
Taemin berdecak, mendengar pertanyaan itu hatinya kembali meletup-letup penuh emosi. Ditariknya kerah jaket lelaki itu, mengangkatnya tinggi-tinggi hingga kepala namja itu berada di atas kepala Taemin. “Tuli kau bilang??? Kau yang tuli!! Kau bodoh atau goblok ha??? MORON!!”

Taemin yang dulunya lembut itu jadi kasar hanya karena pertanyaan remeh seperti itu.
Dakkk!!!
Dintendangnya kaki-kaki yang panjangnya tak melebihi kaki taemin, hingga lelaki itu meringis kesakitan. “Masih mau tanya aku ini siapa, eum?” Matanya berkilat, seperti kesurupan.
“Turunkan aku  psikopat!!”

“Taemin!! Hentikan...” Jerit Minho, menyeruak diantara Audience yang melingkar di tepi arena pergulatan. Coba menarik tangan taemin dari lelaki yang tak dikenalnya itu, dan menenangkan taemin sebisanya. “Kau kenapa?”
Walaupun tangannya sudah terlepas dari lelaki itu, namun matanya tetap terpancang penuh dengki, seperti memendam dendam. Api Setan sedang membara dalam dadanya. “Bajingan...” Desisnya, menakutkan.

Minho menarik Taemin keluar bar. Ia menarik napas panjang, antara gemas dan geram dengan tingkah Taemin yang sering keluar batas akhir-akhir ini.

“Jangan hentikan aku! Biar kubunuh dia dengan mulutnya yang bau itu, biar kucincang habis dengan pisau lipat ini!!”
“Taemin!!! Taemin-taemin-taeminn!!!” Ia guncang tubuh taemin berkali-kali, hingga poni blonde itu tersibak ke samping, memperlihatkan matanya yang merah, ia menangis. “Kau—“
“Kau membelanya? Sialan dia, aku haru—“

Chuuu~~~
Ciuman ringan mendarat di bibir Taemin. Membuat nafas Minho memburu. Taemin sendiri malah hanya diam, tak membalas ataupun menolak.

“Hmm..” Minho salah tingkah. ia ingat sesuatu, ia menyimpan sesuatu disaku jaketnya untuk Taemin. “Aku pikir aku tau kau ini siapa...”
“Hmmm...”
Minho membuka komik Yaoi yang baru di belinya dari toko loak. Ketika pertama kali melihat sampul komik itu, ia langsung teringat taemin, tokoh manga itu benar-benar cantik seperti sahabatnya, ck, benar-benar Namja yeoppoo, tanpa sadar Minho mengulum senyum sendiri, ia geli membayangkan jika diriya dan Taemin yang memainkan peran di komik tersebut.
“Kau seperti ini...” Tunjuknya pada sosok yang punya mata lentik namun  jika melihat lebih jauh ke bawah, terlihat junior seorang lelaki.
“aku??”
“Yaa hahaha...” Minho terpingkal-pingkal melihat ekspresi Taemin yang aneh, ia sepertinya menelan ludah saat melihat adegan panas yang terpampang di halaman komik tersebut.
“Lalu kau yang jadi ini ya?” Tunjuk Taemin pada sosok tinggi jangkung berambut hitam yang bertindak sebagai Seme.




Taemin manyandarkan kepalanya di sofa Minho yang keras, ia putuskan malam ini untuk menginap sehari-dua hari di rumah sahabatnya. Membiarkan rumahnya makin jarang ditempati dan jadi ‘singit’.

“Sayangg...” Desahan nikmat wanita dari dalam kamar Minho membuat Taemin muak. Selalu seperti ini tiap malam, akhirnya ia yang jadi penjaga rumah Minho sementara Minho sedang bercinta dengan one-night-girl-nya.
Tak masalah untuk Taemin, yang jadi masalah justru adalah GF (GirlFriend) Minho, ia seringkali kalap tanpa alasan jika melihat kulit halus Minho disentuh atau dikecup GF minho, dan barang-barang Minho yang selalu jadi korban. 3 kali laptop Minho harus menginap di tukang reparasi, 5 kali Handphone Minho hancur, dan 6 kali TV Minho pecah layarnya
Minho sih tidak pernah mempermasalahkan , hanya ia bingung, kenapa Taemin tak membanting barang-barangnya sendiri? Namun Taemin slalu berkelit. “Aku amnesia !!” begitu, sambil berjalan lesu ke loteng rumah Minho untuk menyendiri.

Taemin merasa sangat bosan. Ia iseng-iseng membuka komik yang diberikan Minho untuknya. Tokohnya bernama Shino dan Takeru.
“Panas sekali, memangnya tak sakit ya dimasukin barang segedhe itu? Ckckck...”

Taemin terus membuka lembar demi lembar gambar yang membuat celananya menggembung. “shit!!!” Jeritnya menahan nyeri di bagian selangkangan, ruapanya junior Taemin berontak. Cepat-cepat ia berlari menuju dapur, mengambil segelas air, lalu meminumnya dengan buas.

Kamar Minho bersebelahan langsung dengan dapur. Kebetulan pintu kamar Minho terbuka beberapa centi, memberi celah Taemin untuk sekedar menjawab pertanyaan dalam benaknya. ‘apa saja yag dilakukan Minho didalam bersama seorang wanitaq?’.
Taemin melongok sedikit, rupanya mereka sedang berciuman. Yang membuat Taemin liar adalah wanita yang kini berada di pelukan Minho, dia bukan one-night-girl asing, dia pacar Minho sendiri, Krystal. wanita jalang itu pasti masuk kerumah minho lewat pintu belakang.
Taemin merutuk marah.”dia Berani membohongiku.” Membohongi untuk apa?

Brakkk!!!

Ia membanting microwive dengan sengaja ke lantai, membuat 2 orang didalam kamar terlonjak kaget.

“WHAT THE HECK!! I HATE YOUUU!!!” Teriak Taemin, tak jelas ditujukan untuk siapa. Dengan langkah cepat ia berlari ke loteng, seperti biasa, jika sudah membanting barang-barang milik Minho.

“Taemin!” Minho melepas pagutannya, menarik nafas panjang, ia sadar, taemin selalu membanting barang jika GF-nya datang kerumah. Ck.. ‘apa kau cemburu Taemm?’ ia alihkan matanya, menatap Krystal yang wajahnya sangat pucat. “Kau Pulang saja..”
“Tapi...”
“Kau mau mati di bunuh Taemin?!”





Taemin meringkuk di lantai yang berdebu, disampingnya bercicit pula sekumpulan anak tikus yang tubuhnya masih berwarna merah. Sama sekali tak  membuat Taemin jijik, ia malah mempermainkannya dengan pisau lipat. Menyayat tubuh halus itu hingga darah muncrat di tangannya.

“Taemin...” Tiba-tiba sepasang tangan hangat melingkar dipinggang taemin. Nafas yang berat menyapu leher jenjangnya, memaksa bulu kuduk merenggang. “Kau marah? Tatap aku..”

Ketika wajah taemin miring kekanan, minho langsung mengulum bibir ranum itu. Ciuman Minho, adalah satu-satunya hal yang membuat amarah Taemin teredam.

“Aku sahabatmu.. bararti krystal juga sahabatmu minnie~~”
“jangan sebut nama itu!!!” Taemin membenamkan pisaunya ke anak tikus yang lain, ia makin gemas dan marah hanya dengan mendengar nama Krystal keluar dari bibir manis Minho.
“Bisakah kau jangan liar untuk sekali saja jika didepannya, eum??” Minho tak menyerah, berusaha meyakinkan Taemin.
“Haruskah aku membuhmu agar kau tak bisa lagi disentuh Wa-ni-ta ituu??”
“Bunuh saja...” Minho menyeringai, tau Taemin hanya menggertak. Ia yakin Taemin saat ini sedang menangis, kentara dari Suaranya yang parau. Dan seperti biasanya, ia akan berbalik, memeluk Minho dan menangis semalaman didadanya. Selalu seperti itu.

Namun kali ini sepertinya berbeda. Taemin diam, tak bergeming. Sebuah pisau kini ia tancapkan di dinding kayu didepannya, disana terukir gambar Hati dengan tulisan Minho didalamnya.

“K—kau serius minnie?? Apakah kau benar-benar menyukaiku?”

Tak ada jawaban, hanya senyap angin berhembus dari celah dinding kayu yang mendesau parau, tak mampu menjawab segala pertanyaan ganjil Minho.’apa dia menyukaiku?’
Malam itu mereka saling membisu, tangan Minho masih melingkar di  pinggang Taemin, tak mampu berpindah, dan tak mampu pula meninggalkan taemin yang terisak didepannya.




Pagi itu tak seperti pagi biasanya, suasana terasa sangat dingin. Tak ada senyum ataupun jeritan ceria antara keduanya.

“Aku pergi...”
Minho terperangah tak percaya, apa taemin akan kabur setelah Minho mengetahui perasaannya yang sebenarnya? “Apa—?” Suaranya meninggi.
“Aku akan kembali sebelum makan malam...” Lagi-lagi tanpa senyum. Minho kembali menunduk, menatap langkah gontai taemin. Mengingat komik kemarin membuat hatinya berdesir sekaligus geli,bersamaan dengan itu memikirkan taemin membuat hatinya makin gelisah.
Ia tatap layar poselnya, terpampang pesan terkirim yang ia kirimkan untuk Krystal.
JANGAN MENCARIKU, ANGGAP AKU HILANG, GOOD BYE.






Minho berkali-kali melihat arlojinya, sambil mondar-mandir didepan pintu depan.
“Taemin! Kau kemana? Ini sudah jam 9” Rutuknya gemas. Jika ditanya apa ia khawatir? Tentu saja khawatir, bagaimana jika ia nekat? Bagaimana jika ia berpikir bahwa Minho tak menganggapnya lalu ia.. ia.. arrhh Minho tak tau lagi. Hanya pikran jelek yang kini hinggap di otaknya.

“TAEMIIIIIIIIIINNNNN!!!!”
“Apa?” timpal suara dingin, suara mabuk dan bau alkohol tepat di telinganya.
“Kau mabuk??” Skeptis, ia memicing tajam pada namja yang menuntun taemin, dipikirnya, ‘siapa dia berani memegang tubuh Taemin, siapa dia berani menyentuh kulit halus TAEMIN, haa??!!!!’
“sinih biar aku yang menggendongnya!” tak sadar ia merasa panas dalam dadanya.
“Jangan usir dia,, biarkan dia tidur denganku hyuuung..” Taemin bertingkah bodoh dalam mabuknya. “Dia tau aku cantik, dia..diaa memberitauku kalau aku pantas jadi pacarnya...”
“Pa—car...!!!” Rahang Minho menegang, giginya saling berkeletuk keras, tanda amaranya makin meluap. Ia sentak tubuh Taemin ke dinding, “Kau tau, demi dirimu aku telah meninggalkan Krystal! sekarang seenaknya saja kau mau dengan lelaki it—“ Terlambat, lelaki tak dikenal itu telah pergi.

“Haa Shit...” taemin menyibak poni blonde-nya, hingga terlihat darah mengering di keningnya. “Ini.. cintaku padamu sudah habis seiring keluarnya darah ini.. sekarang sudah berakhir semua..” air mata mulai membasahi pipinya, namun ia berusaha menguatkan suara yang kian goyah. “Pergi saja dengan Krystal.. aku tak peduli.. dari awal aku tak pernah peduli...”
“kau—“ tangan Minho mengepal. Ingin rasanya ia memukul wajah menyebalkan didepannya itu. Memangnya salah siapa jika ia memutuskan Krystal? semua hanya demi Taemin. Kenapa sekarang dia bicara seperti itu? Mau berkelit,eoh?

“HMMMPPPHHHHHH!!! Lep—ashh..!!!” Ciuman ganas mendarat di bibir Taemin, membuat remaja itu susah bernafas.
“Memangnya aku mau melepasmu?” kini ciuman Minho beralih ke leher taemin, menciptakan kissmark merah di beberapa tempat. Kini tangannya bergerak merambat ke bawah kaus putih yang dikenakan taemin, mengelus-elus perutnya yang rata...

Plakkk!!!!

Tamparan mendarat di pipi Minho setelah wajah itu menjauh dari tubuh Taemin.
“Kau pikir aku murahan?”
“Memangnya kau mahal?” Minho menantang Taemin, ia siap saja jika sewaktu-waktu tamparan Taemin mendarat di wajahnya lagi.
Taemin mengusap air matanya, sembari menahan tawa. Entah kenapa pertanyaan Minho berusan terasa menggelitik perutnya. “Aku namja atau Yeoja?”
“Molla.. yang ku tau kau itu Taemin.. hanya Taemin..”

Ia tersenyum, menghambur ke pelukan Minho.senang, bahagia, suka, tentu saja itu rasa yang kini melingkupi hatinya.
Tak ada lagi krystal, tak ada lagi benci.
Ia tak takut lagi jika ada yang bertanya tentang jenis kelaminnya. Ia hanya akan menjawab dengan lantang. “ I’m Taemin.. Just Lee tae Min...”
Bersama dengan Minho disampingnya... dengan ciuman-ciumannya yang mampu meredakan emosi sesaatnya yang buas, ia yakin akan bertahan dengan suka cita.



============ END============

Tidak ada komentar: